Hiển thị các bài đăng có nhãn indian cuisine. Hiển thị tất cả bài đăng
Hiển thị các bài đăng có nhãn indian cuisine. Hiển thị tất cả bài đăng

Chủ Nhật, 12 tháng 6, 2016

Published tháng 6 12, 2016 by ana03 with 0 comment

ZANAS Indian Fusion Cuisines - Kemayoran



Ingin mencoba masakan India namun takut rasanya terlalu kuat dan tidak cocok? Kalian mungkin harus mencoba masakan India di ZANAS yang terletak di Kondominium Taman Kemayoran. ZANAS menyajikan masakan India fusion tidak meninggalkan citarasa India dengan menggunakan cara masak dan bumbu-bumbu masakan India pilihan namun cukup akrab dengan lidah lokal. Let's taste!

ZANAS dibuka setahun lalu oleh pasangan Mohan Rupchand dan Rita Tekchand dan berlokasi di wilayah Kemayoran yang memang cukup banyak ditinggali warga keturunan India. Tempatnya cukup nyaman untuk makan bersama teman dan keluarga.




Chef utama di ZANAS adalah orang Indonesia asli yang sudah lama menekuni masakan India. Walau menggunakan chef lokal, teknik masak yang digunakan tetap ala India, seperti halnya penggunaan tandoor (gambar di bawah ini) yang merupakan oven ala India.


Nah, gambar-gambar di bawah ini berisikan bumbu-bumbu yang banyak digunakan di masakan India seperti jinten, ketumbar, kunyit, salam koja, dan lainnya. Kebanyakan dalam memasak, bumbu yang digunakan adalah yang sudah berbentuk powder.





Saya datang ke ZANAS dalam rangka menghadiri undangan dari pihak restoran yang ingin memperkenalkan dirinya kepada para blogger. Acara makan malam itu bersettingkan prasmanan, oleh karena itu gambar-gambar di bawah ini bukanlah porsi ala carte sebenarnya.


Sebagai starter, Papar yang merupakan starter khas India berupa chi disajikan ke atas meja dengan mint & tamarind chatni. Chatni ini merupakan sebutan dari side dishes ala India yang menemani makanan utama. Biasanya kalau ke restoran India, Papar atau Papadum ini disajikan secara gratis, dan saya suka minta tambah, karena rasanya simply addicting dan kriuk-kriuk, dan memang enak dimakan dengan chatni baik tamarind maupun mint.


Malam itu ZANAS menyajikan beberapa menu andalannya. Sebagai pembuka, saya mencoba Chicken Kathi Roll yang berisikan potongan dada ayam dengan berbagai bumbu. Secara keseluruhan rasanya savory dan sedikit pedas . I love this Chicken Kathi Roll.


2 menu yang jadi highlight adalah Mutton dan Chicken Tava. Tava sendiri sebenarnya merupakan panci besar terbuat dari metal yang digunakan untuk memasak kedua menu ini. Saya mencoba Mutton Tava menggunakan Roomali Roti, serta Chicken Tava menggunakan Dum Biryani. Saya lebih menyukai Mutton Tava-nya yang sangat lembut, dengan rasa yang cenderung pedas namun tidak merusak keseluruhan menu. Dan Dum Biryani-nya juga patut dicoba.


Keburu kenyang dengan menu-menu sebelumnya, saya mencoba sedikit saja menu-menu lainnya yang juga jadi jagoan di ZANAS. Ada Prawn Kalimirch, Chicken Jafrazy, Rogan Josh, Dhal Tadka, Paneer Mutter, dan Veg Samosa. Favorit saya adalah Prawn Kalimirch yang rasanya agak-agak mirip Chinese food karena menggunakan blackpepper dan saus tiram, namun masih dengan sentuhan masakan India yaitu dengan menggunakan kalimirch atau salam koja. Favorit saya berikutnya adalah Rogan Josh, yaitu sejenis kari yang menggunakan mutton. Chicken Jafrazy adalah menu ayam yang menggunakan makhani sauce yaitu aromatic butter based tomato cream sauce yang dicampur berbagai bumbu dan rempah. Sepertinya favorit saya yang non-vegetarian semua yah, karena sisa menu lainnya adalah menu vegetarian. Buat yang penasaran sama menu vegetarian bisa mencoba Veg Samosa yang berisi kentang dan kacang polong yang dibumbui jinten, ketumbar, kunyit, juga ajuan. Sekedar nambah pengetahuan untuk kedua menu lainnya, paneer adalah sejenis keju asal India yang teksturnya mirip dengan tahu, sedangkan Paneer Mutter adalah paneer dan kacang polong yang dimasak dengan tomato-based sauce dan dibumbui dengan garam masala. Sedangkan dhal adalah lentil yang sudah dikeringkan,dan untuk Dhal Tadka, dhal ini direndam lalu dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah sehingga teksturnya menjadi seperti bubur, namun kaya rasa dan rempah dan bumbu yang ada. Confused with the explanations? Me too. Saya juga masih perlu banyak belajar untuk mengenal masakan India.


Sekarang kita masuk ke bagian yang manis-manis. Gulab Jamun yang berbentuk ini merupakan salah satu menu manisan khas India. Bola-bola ini terbuat dari bahan dasar  khoya yaitu sejenis susu padat yang banyak digunakan untuk bahan manisan India yang dibentuk jadi adonan bulat lalu digoreng lalu direndam dalam campuran sirup manis. I'm personally not into Indian sweets because they're too sweet for me, but some people do love this kind of sweets. How about you?


Mango Lassi merupakan salah satu minuman khas India yang terdiri dari campuran mangga dengan mangga, air, dan rempah. Segar, sedikit asam, dan unik!


Falooda ini adalah menu dessert wajib pesan kalau mampir ke restoran India. Falooda terbuat dari falooda sev yaitu mi putih khas India yang dicampur dengan sirup mawar, biji selasih, red pearls, es krim vanila, dan pistachio. Sweet, milky, and fresh!


Jangan lupa menutup acara menikmati makanan India dengan Masala Chai - black tea yang dicampur dengan berbagai rempah.

ZANAS bisa menjadi salah satu pilihan kalian untuk mencicipi masakan India di Jakarta. Overall good food. Selain dine-in, ZANAS juga menyediakan jasa catering untuk acara-acara seperti pesta dan lainnya.

-------
ZANAS
Taman Kemayoran Condominium, Tower Ebony - GF
Jl. H. Benyamin Sueb
Jakarta Pusat
Tel. (021) 658 663 54
Instagram & Twitter @zanasjakarta
Operating Hours:
Monday - Sunday, 11.30 AM - 11.30 PM



Zanas Bar & Grill Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato
Read More
      edit

Thứ Tư, 2 tháng 3, 2016

Published tháng 3 02, 2016 by ana03 with 0 comment

MAMA MALAKA New Branch at One Belpark


Rupanya yang namanya mall masih terus bertambah di Jakarta, salah satunya One Belpark di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan. Beberapa waktu lalu saya mampir di mall ini, dan masih banyak tenant yang belum buka. Kebanyakan tenant di tempat ini adalah restoran, dan salah satu yang sudah buka adalah MAMA MALAKA. Restoran yang menyajikan kuliner peranakan ini mungkin sudah tidak asing lagi karena telah memiliki cabang di beberapa mall di Jakarta, salah satunya yang sering saya lewati di Grand Indonesia. What's cooking inside MAMA MALAKA?



Seperti saya sebut sebelumnya, MAMA MALAKA menyajikan masakan peranakan yang berarti terdapat pengaruh dari Cina juga Asia Tenggara (terutama Malaysia) di dalam masakannya. Mari kita simak bersama menu-menu yang saya coba pada waktu mampir makan siang di MAMA MALAKA.

Pai Tee - IDR 38,500

Tadinya sih mau pesan menu ini untuk appetizer, tapi ternyata keluarnya belakangan. Pai Tee atau dikenal juga sebagai Pie Tee, merupakan salah satu menu peranakan yang cukup dikenal. Pai Tee yang disajikan MAMA MALAKA berisikan sayur-sayuran dan daging ayam. I was expecting for a crunchier shell, tapi mungkin karena isinya agak basah, pie shellnya jadi tidak terlalu garing.

Sambal Sotong - IDR 62,000

Dari namanya mungkin sudah dapat mengira seperti apa menu ini. Betul sekali! Menu ini terdiri dari potongan sotong yang disajikan dengan bumbu sambal yang menurut saya tidak terlalu pedas, pas untuk lidah saya. Porsinya tidak terlalu besar, tapi untuk rasa tidak mengecewakan.

Kailan - IDR 43,000

Seperti penampilannya, kailan cah bawang putih, predictable taste.

Mama's Golden Tau Hoo - IDR 57,000

Tahu goreng dengan siraman bumbu dan jamur. The sofu was soft, and I like the savory but a bit sweet mushroom sauce.

Ikan Belah Belakang - IDR 95,000

Kalau di menu restoran Indonesia, mungkin menu ini disebut gurame terbang.  Guramenya menurut saya agak kurang garing, sehingga si aromatic chili mix-lah yang menurut saya jadi pahlawan di menu ini. The chili was gewd!

Roti Tissu - IDR 35,000

Si Roti Tissu ini datang di atas wadah yang berukuran besar dan agak makan tempat. Roti Tissue merupakan versi lebih tipis dari roti canai dan biasanya disajikan dengan dilumuri susu kental ataupun taburan gula. Roti Tissu di atas nampaknya agak burned, namun saya cukup menikmati si roti yang savory dan crunchy berpadu dengan manisnya susu kental.

Sago Puding - IDR 28,000

A combination of pearl sago, coconut milk, palm sugar - super sweet

Martabak Manis Keju Coklat (Nutella) - IDR 40,000

MAMA MALAKA juga menyajikan martabak dalam ukuran tidak terlalu besar. If you are a Nutella-goer, you might one to try this one.

Martabak Manis Keju - IDR 28,000

But me, I love my martabak overflowed with cheese.

Honey Lime - IDR 32,000

Percayakah kalian kalau menu-menu di atas dipesan dan (hampir) dihabiskan oleh 2 orang wanita? 2 wanita kelaparan mungkin. Well anyway, based on my lunch experience at MAMA MALAKA, the food there was pretty decent. My complain is just some of the food presentations were different from what was shown on the menu, smaller to be exact - well I'm kinda a big eater, so I always expect bigger portion. 

-------
MAMA MALAKA
One Belpark Fatmawati
Lantai LG / Unit 49-50
Jl. RS. Fatmawati No. 1, Cilandak
Jakarta Selatan

Read More
      edit

Thứ Năm, 23 tháng 10, 2014

Published tháng 10 23, 2014 by ana03 with 0 comment

Martabak H. Abdoel Rozak - Jl. Biak (Roxy)


Buat yang suka mondar-mandir di daerah Roxy atau Tomang, terutama mondar-mandir di Jl. Biak, pasti tahu sebuah tempat yang menjual Martabak Kari Palembang dengan foto owner-nya di banner. Tempat ini dimiliki oleh seorang bapak bernama H. Abdoel Rozak. Dulu tempat ini berupa kaki lima, lama gak lewat, tiba-tiba Martabak H. Abdoel Rozak ini sudah menempati sebuah ruko tak jauh dari lokasi awal (see the google map attached below for location detail).


Tempat ini lumayan ramai di malam hari. Terdapat area indoor non-AC dan outdoor dengan meja kayu dan bangku biasa mengisi ruangan. 


H. Abdoel Rozak ini adalah seorang Palembang keturunan India, makanan yang disajikan di sinipun berbau India seperti roti canai, kari, martabak, nasi kebuli, dan ada juga makanan khas Palembang yaitu mie celor.

Roti Canne Ala Singapura - IDR 30,000

Roti Canne ala Singapura ini sedikit berbeda dengan roti canai biasa, perbedaannya adalah terdapat bawang bombay di Roti Canne ala Singapura. Rasa Roti Canne ala Singapura cenderung mirip dengan martabak telor.

Roti Canne - IDR 30,000 & Kari Ayam - IDR 20,000

Awalnya saya pikir roti canai adalah makanan khas India, namun rupanya roti canai merupakan makanan yang dipengaruhi oleh India, dan terdapat di Indonesia, Malaysia, Singapura saja. Porsi canainya lumayan besar, disajikan dengan kari kentang. Untuk kari ayam atau kari kambing dikenakan biaya tambahan lagi. Kari kentang teksturnya lebih kental dari kari ayam, dan rasanya lebih bland.

Martabak Telor Daging Spesial - IDR 50,000

Martabak telor-nya cukup tebal dan padat, lebih besar ukurannya dari martabak telor yang biasa dijual di kaki lima, dan memang harganya lebih mahal juga. Untuk rasa menurut saya tidak terlalu jauh berbeda dari martabak telor yang biasa saya makan.

Mie Celor - IDR 35,000

Awalnya saya pikir nama Mie Celor ini karena terdapat telor di dalamnya, namun rupanya celor merupakan istilah yang berarti menyiram bumbu/bahan makanan dengan air panas mendidih. Mie yang digunakan berupa mie kuning, dan disajikan dengan tauge serta bawang goreng. Kuah Mie Celor ini agak kental, terbuat dari kaldu udang/ebi serta air kelapa, rasanya sedikit asam, apalagi jika ditambah jeruk. If you like noodle and coconut kind of soup, you must love this.

Es Teh Tarik - IDR 15,000

Es Teh Tarik-nya lumayan segar, agak pekat rasa susunya dibanding tehnya.

Nothing here is my favorite, but still, if I'm craving for canai, this place would be my option.

-------
Martabak H. Abdoel Rozak
Jl. Biak - Roxy
Jakarta


View Larger Map
Read More
      edit

Thứ Ba, 10 tháng 6, 2014

Published tháng 6 10, 2014 by ana03 with 0 comment

Asian-Indian Gastronomy by Chef Mural


Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan menghadiri acara “Asian-Indian Gastronomy and Food Testing” yang mengambil tempat di The Cook Shop. Acara ini dipiawai oleh seorang chef asal India yang berbasis di Singapura yaitu Chef Manjunath Mural. Saat ini beliau mengepalai sebuah restoran yang bernama The Song of India di Singapura. Pada event kali ini, para tamu diajak untuk menikmati masakan kreasi Chef Mural yang berupa masakan India modern. Chef Mural sempat dinominasikan dan memenangkan beberapa penghargaan seperti misalnya Peoples Choice Award for Asian Chef of the Year 2012.

Berikut ini merupakan beberapa gambar yang saya ambil ketika Chef Mural sedang mempersiapkan makanan. He looked so passionate, careful, and quite detail while preparing our food.





Saya sangat excited menghadiri acara ini, karena jarang-jarang saya bisa menikmati makanan India, salah satunya karena susah mencari teman yang suka makanan India. Hasil dari kreasi Chef Mural yang disajikan untuk para tamu dapat kita lihat di bawah ini.

Welcome Drink

-Entrée-
Pink Salmon | Dual Cavier Topped Crispy Poisson | Trispiced Wagyu Beef
with Green  & Pickled Red Mayonnaise, Designer Sauce, Kiwi Green Apple Salsa

Everything on the plate was delicious! Favorit saya adalah si Pink Salmon yang telah dimarinate bumbu tandoori juga dimasak dengan fresh pomegranate, dan sambal. Dual Cavier Topped Crispy Poisson merupakan fillet ikan berbalur tepung yang digoreng, dan di atasnya diberi daging lobster dan dua jenis kaviar. Saya juga sangat suka dengan Kiwi Green Apple Salsa-nya, very fresh.

-Soup-
Floating Summer Soup

Untuk sup, Chef Mural menyajikan Floating Summer Soup yang terdiri dari tempered vegetable & chicken soup, coconut cream, wild mushroom, floating sprouted baby puff, edible flowers. Rasanya agak seperti soto Betawi namun versi lebih kental.

-Main Course-
Homemade Spiced Chicken Roulade Stuffed with Baby Spinach
served with Laksa Infused Sauce, Herbed Edamame-Potatoes-Asparagus, Sundried Raisin Pulao Rice

Honestly, I didn't expect much from the chicken roulade, but it was really good, tender, and juicy! I also love the sauce, it was just right. Pulao Rice merupakan nasi yang menggunakan basmati rice, dengan tingkat kematangan di bawah nasi biryani, jadi teksturnya agak keras.

-Dessert-
Forest Berry Frosty | Saffron Crusted Almond Panna Cotta | Molecular Jellies

I've gotta say that this one is the best part! Forest berry Frosty dan Saffron Crusted Almond Panna Cotta ala Chef Mural super juara! I totally love both. Es krim-nya dibuat sendiri oleh Chef Mural dari campuran buah-buahan dengan taburan pistachio, rasanya tidak terlalu manis. Chef Mural sendiri bilang bahwa beliau sengaja membuat tingkat kemanisan seperti itu, mempertimbangkan tidak semua orang suka makanan yang manis. Karena itu juga dia menambahkan buah-buahan dalam penyajian dessert ini, untuk menetralkan rasa manis dari ice cream. Saffron Crusted Almond Panna Cotta-nya lembut   dan rasa dan baunya juga unik. I want another cup of it.

Masala Tea

Sebagai penutup, Chef Mural menyajikan Masala Tea dengan beberapa spices dari India. Menurut beliau, Masala Tea merupakan minuman yang wajib disajikan untuk tamu di India sana. Rasanya seperti teh susu jahe.

Saya sangat menikmati jamuan dari Chef Mural hari itu, secara keseluruhan, rasanya tidak terlalu India dan strong karena sudah disesuaikan dengan lidah lokal serta karena memang kiblat Chef Mural adalah masakan fusion India modern. Saat ini Chef Mural sendiri tertarik untuk turut meramaikan dunia kuliner di Indonesia, oleh karena itu beliau mengadakan event ini untuk membuka peluang kerjasama. Untuk sementara, jika ingin menikmati sajian ala Chef Mural, kita bisa mengunjungi The Song of India di 33 Scotts Road, Singapore. I'm thinking about paying a visit on my next trip there.
Read More
      edit